RENDAH HATI, HEMAT DAN SEDERHANA

 


 

Rendah Hati, Hemat, dan Sederhana Membuat Hidup Lebih Mulia

Kompetensi Inti:

1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2.    Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3.    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4.    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

 

Kompetensi Dasar :

1.1.     Terbiasa membaca al-Qur’an dengan meyakini bahwa rendah hati, hemat, dan hidup sederhana adalah perintah agama

2.1.     Menunjukkan perilaku rendah hati, hemat, dan hidup sederhana sebagai implementasi pemahaman Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. alIsra’/17: 26-27 dan Hadis terkait

3.1.     Memahami Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-Isra’/17: 26-27 dan Hadis terkait tentang rendah hati, hemat, dan hidup sederhana

4.1.1.  Membaca Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-Isra’/17: 26-27 serta hadis terkait dengan tartil

4.1.2.  Menunjukkan hafalan Q.S. alFurqan/25: 63, Q.S. Al-Isra’/17: 26-27 serta Hadis terkait dengan lancer

4.1.3.  Menyajikan keterkaitan rendah hati, hemat, dan hidup sederhana dengan pesan Q.S. al-Furqan/25: 63, Q.S. al-Isra’/17: 26-27

 

Apersepsi

Pernahkah kamu bermain-main bersama teman-temanmu? Tentu saja, kamu sering bermain dengan teman-temanmu. Bagaimana rasanya? Menyenangkan bukan? Bermain bersama teman kita terasa menyenangkan jika setiap orang selalu memiliki sifat rendah hati dan tidak sombong. Sikap rendah hati adalah salah satu akhlak mulia yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping sifat rendah hati, kita juga harus membiasakan hidup hemat dan sederhana. Sifat rendah hati, hemat dan hidup sederhana adalah beberapa akhlak mulia yang akan kita pelajari dalam bab ini.

Anak yang rendah hati akan selalu disukai banyak teman

karena selalu menghargai orang lain

A.   Q.S. al-Furqan/25: 63

1.     Bacaan Q.S. al-Furqan/25: 63

               Marilah kita membaca ayat berikut dengan baik dan benar.

ߊ$t7Ïãur Ç`»uH÷q§9$# šúïÏ%©!$# tbqà±ôJtƒ n?tã ÇÚöF{$# $ZRöqyd #sŒÎ)ur ãNßgt6sÛ%s{ šcqè=Îg»yfø9$# (#qä9$s% $VJ»n=y ÇÏÌÈ  

 

 

 

 

 

 

 


2.    Mengartikan Q.S. al-Furqan/25: 63

a.    Arti perkata (mufradat)

              

b.    Terjemah

        “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam”.

3.    Memahami kandungan dan pesan Q.S. al-Furqan/25: 63

Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati. Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati   akan mendapatkan keridaan Allah baik di dunia maupun di akhirat.

Rendah hati disebut juga dengan tawaduk. Pengertian tawaduk adalah  sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawaduk berkeyakinan  bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt. Dengan keyakinan yang demikian  dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang dimiliki  itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala kelebihan yang dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri.

Sikap rendah hati dapat terlihat pada saat mereka berjalan. Dari sini akan terlihat sifat dan sikap kesederhanaan, jauh dari keangkuhan, langkahnya mantap, dan tampil dengan jati diri yang  dimilikinya. Orang yang rendah hati  tidak suka meniru-niru gaya orang lain. Apalagi gaya orang itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Orang yang rendah hati ingin tampil sesuai jati diri dan fitrah manusia. Orang yang rendah hati selalu ingin menjadi dirinya sendiri sesuai ajaran Allah SWT.

Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau angkuh. Pernahkah kamu melihat orang yang berjalan dengan dengan penuh kesombongan dan besar kepala? Sungguh orang semacam itu tidak sedap dipandang mata. Jika kita melakukan hal itu, orang lain juga tidak senang dengan penampilan kita itu. Allah juga sangat melarang manusia berjalan dengan kesombongan. Firman Allah dalam Q.S.  al-Isra’/17 ayat  37:

 

Ÿwur Ä·ôJs? Îû ÇÚöF{$# $·mttB ( Z ÇÌÐÈ  

 

 

 

 


      Artinya:

      “Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong...”. (Q.S. al-Isra’/17: 37)

Allah melarang keras manusia memiliki sifat sombong. Hanya Allah sajalah yang berhak untuk sombong. Semua makhluk temasuk manusia tidak boleh sombong atau angkuh. Tahukah kalian bahwa Allah sangat murka kepada setan karena keangkuhannya? Waktu  itu Allah perintahkan setan untuk meghormati dan menghargai Adam a.s. Namun, mereka dengan sombongnya menolak dan menyatakan bahwa mereka lebih baik dan lebih mulia derajatnya dibanding Adam a.s. Setan merasa bahwa dirinya yang diciptakan dari api itu jauh lebih mulia, sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah.

Nabi  Muhammad  Saw.  berpesan  agar  kita  senantiasa  menghiasi diri kita dengan  sifat  tawaduk  (rendah  hati)  dan  menjauhkan  dari sifat sombong.  Sebagai pelajar, pesan Nabi Muhammad saw. saw. ini dapat kalian terapkan mulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ketika sedang mendapatkan pelajaran di  kelas  Demikian pula kepada kedua orang tua, seorang anak harus bersikap  tawaduk kepada mereka. Dengarkanlah nasihat-nasihatnya.  Kalian  tidak  boleh bersikap sombong  sedikit pun kepada mereka, misalnya merasa lebih pandai dari orang tua atau menganggap  mereka  ketinggalan zaman.

Orang yang rendah hati  itu derajatnya akan dinaikkan oleh Allah Swt.  Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan diturunkan oleh  Allah SWT. Perhatikan nasihat Rasulullah kepada para sahabat berikut ini: Pada suatu saat salah seorang sahabat bertanya mengenai rendah hati. Rasulullah menjawab dengan kalimat yang mulia, “Siapa yang  tawaduk  (bersikap  rendah  hati) kepada Allah  satu derajat, niscaya Allah akan mengangkatnya satu derajat, dan siapa yang bersikap sombong kepada Allah satu derajat, maka Allah akan merendahkan satu derajat hingga derajat yang paling hina.”

Para sahabat mendengarkan nasihat Rasulullah ini dengan penuh perhatian, mereka kemudian berusaha untuk mengamalkannya.

Allah mensifati ‘ibadurrahman sebagai “orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati”, yaitu orang-orang yang tenang, berwibawa dan tawaduk (merendahkan diri) terhadap Allah dan makhluk. Seorang mukmin hendaklah menghiasi dirinya dengan sikap tawaduk dan menjauhi sikap yang berlawanan dengannya, yaitu takabbur dan ujub.

Salah satu caranya adalah hendaklah seseorang membuka mata dan hatinya untuk senantiasa taqarub terhadap ayat-ayat Allah serta keajaiban ciptaan dan keagungan Allah. Dengan demikian ia akan mengetahui bahwa dirinya bukanlah apa-apa. Allah-lah yang memberinya nikmat dan berhak mencabutnya kapan pun juga. Allah juga yang memberikannya ujian dan berhak melapangkannya di mana pun juga.

Cara kedua adalah dengan menyadari bahwa orang lain bisa jadi memiliki kebaikan yang lebih banyak darinya. Bahkan sedikit pun kebaikan yang dilakukan oleh orang lain bisa jadi merupakan amalan yang ikhlas dan diterima di sisi Allah. Sedangkan amalan dirinya belum tentu sempurna dalam keikhlasan dan mengikuti Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tak ada jaminan Allah akan menerima amalannya. Dan bisa jadi sejelek apa pun keburukan orang lain merupakan keburukan yang diampuni Allah. Sementara keburukan yang ia lakukan belum tentu diampuni oleh Allah. Padahal keburukannya jumlahnya menggunung dan akibat buruk dosanya siap menimpa dirinya.

Dijelaskan dalam lanjutan ayat “Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka”, maknanya berkata perkataan yang jahil, di mana perkataan tersebut mengganggu atau menyakitkan. Lalu Allah mensifati ‘ibadurrahman dengan “mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”, maknanya mengucapkan perkataan yang selamat dari dosa dan selamat dari membalas kejahilan dengan kejahilan.

Hendaklah seseorang mengetahui bahwa gangguan yang diberikan manusia merupakan bagian dari takdir Allah. Ujian Allah berbagai macam bentuknya. Memang ujian yang paling sulit diterima adalah jika ujian itu datang melalui tangan manusia. Maka hendaklah seorang mukmin bersabar terhadap ujian manusia sebagaimana ia bersabar terhadap musibah dari Allah. Kemudian membuka hatinya sehingga menyadari bisa jadi ujian ini adalah kemudharatan sesaat yang nantinya akan berbuah nikmat dengan kesabaran. Kemudian ia menambahi pahalanya dengan tawaduk. Maka ia dipuji karena kemurahan hati yang banyak, membalas keburukan dengan kebaikan, pemaaf terhadap orang-orang yang bodoh, dan memiliki keteguhan akal yang menjadikannya pada kedudukan ‘ibadurrahman.

 

Kegiatan Kompetensi 1

Lakukan secara berkelompok!

1.       Bacalah Q.S. al-Furqan/25: 63 bergantian dengan kelompokmu, yang satu membaca dan yang lain menyimak.

2.       Hafalkan Q.S. al-Furqan/25: 63 secara bergantian.

3.       Buatlah kesimpulan pesan yang dapat diambil dari Q.S. al-Furqan/25: 63.

 

Ulangan Harian 1

A.        Pilihlah  salah satu jawaban A, B, C atau D yang dianggap  yang paling benar !

1.       Lafal yang mempunyai arti “dengan rendah hati” adalah ….

A.     

B.     

C.     

D.     

2.       Lafal artinya ….

A.      Orang-orang bodoh

B.      Orang-orang yang berjalan

C.      Orang yang rendah hati

D.      Orang-orang yang mengucapkan

3.       Sifat rendah hati dalam ajaran agama dinamakan ....

A.      Taawun

B.      Tawazun

C.      Tawaduk

D.      takaful

4.       Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan ….

A.      Dijauhi orang lain

B.      Mendapat ridha Allah di dunia dan akhirat

C.      Diberi rezeki oleh Allah

D.      Dibenci teman

5.       Q.S. al-Furqan/25 : 63 mengajak kita agar memiliki sifat ….

A.      Jujur

B.      Sabar

C.      Rendah hati

D.      Tinggi hati

6.       Segala kelebihan yang kita miliki kita terima sebagai sebuah nikmat yang harus ….

A.      Disyukuri

B.      Dikufuri

C.      Diabaikan

D.      dikesampingkan

7.       Berikut ini lawan dari sifat rendah hati, kecuali ….

A.      Tinggi hati

B.      Sombong

C.      Takabur

D.      Berat hati

8.       Kita dilarang untuk berjalan dimuka bumi dengan sombong. Hal ini sebagaimana dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an Surah ….

A.      Al-Isra’ : 26

B.      Al-Isra’ : 37

C.      Al-Isra’ : 27

D.      Al-Furqon : 63

9.       Setan menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam karena ….

A.      Sombong

B.      Lalai

C.      Dusta

D.      takut

10.   Allah mensifati … sebagai orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati.

B.      Ar-rahman

C.      Mutawakhihin

D.      Ibadurrahman

E.       Mustaqim

 

B.    Uraian

1.         Jelaskan  kandungan firman Allah Surah al-Furqan/25 : 63 !

2.         Jelaskan pengertian tawaduk!

3.         Mengapa iblis tidak mau bersujud kepada Adam?

4.         Jelaskan pengertian ibadurrahman!

5.         Sebutkan cara agar menjadi hamba yang tawaduk!

 

B.    Q.S. al-Isra’/17: 26-27

1.    Bacaan Q.S. al-Isra’/17: 26-27

               Marilah kita membaca ayat berikut dengan baik dan benar.

ÏN#uäur #sŒ 4n1öà)ø9$# ¼çm¤)ym tûüÅ3ó¡ÏJø9$#ur tûøó$#ur È@Î6¡¡9$# Ÿwur öÉjt7è? #·ƒÉö7s? ÇËÏÈ   ¨bÎ) tûïÍÉjt6ßJø9$# (#þqçR%x. tbºuq÷zÎ) ÈûüÏÜ»u¤±9$# ( tb%x.ur ß`»sÜø¤±9$# ¾ÏmÎn/tÏ9 #Yqàÿx. ÇËÐÈ  

 

 

 

 

 

 

 

 


2.    Mengartikan Q.S. al-Isra’/17: 26-27

a.    Arti perkata (mufradat)

b.    Terjemah

        “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. al-Isra’/17: 26-27)

3.     Memahami kandungan dan pesan Q.S. al-Isra’/17: 26-27

                       Kandungan dan pesan dalam Q.S. al-Isra’/17: 26-27 adalah sebagai berikut.

a.    Perintah Allah swt. kepada umat manusia (umat Islam) untuk memenuhi hak kaum kerabat, fakir miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan.

                Hak merupakan sesuatu yang harus diterima oleh seseorang. Sesuatu tersebut dapat berupa materi atau nonmateri. Misal kaum kerabat berhak memperoleh kasih sayang, rasa hormat, dikunjungi bila sakit dan memperoleh pertolongan, baik materi ataupun nonmateri bila diperlukan. Para fakir miskin selain berhak memperoleh kasih sayang, juga berhak memperoleh bantuan materi, melalui zakat ataupun sedekah. Sedangkan orang-orang yang dalam perjalanan berhak pula memperoleh bantuan pikiran, tenaga atau harta benda, bila diperlukan agar sampai ke tempat tujuan.

                Pemberian bantuan berupa harta benda kepada kaum kerabat, para fakir miskin (kaum duafa), dan orang-orang yang dalam perjalanan, merupakan sedekah atau berderma di jalan-Nya. Tentu semuanya harus dilandasi niat ikhlas karena Allah swt., yang insya Allah tentu akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Allah swt. berfirman: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah/2: 261)

b.    Larangan Allah SWT. agar kita umat Islam jangan menghambur-hamburkan harta secara boros, karena pemboros adalah teman atau saudara setan.

                Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan  semacam  ini  sangat  dilarang  oleh  Allah  Swt.  Sebaliknya,  Allah mengajarkan kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma. Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang lain di sekitar kita. Sungguh indah ajaran Islam.

                Oleh karena itu, mari kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat menerapkan pola hidup hemat mulai dari hal-hal yang sederhana dan mudah, seperti hemat dalam menggunakan air dan listrik. Tampaknya kedua hal ini sangat sepele, tetapi dampaknya luar biasa. Boros listrik dapat mengakibatkan krisis energi, sedangkan boros air dapat mengakibatkan krisis air. Sungguh kehidupan kita menjadi sangat terganggu jika di negeri kita ini mengalami krisis energi dan air. Kita dapat menghemat penggunaan listrik dengan cara menggunakan seperlunya, dan  mematikannya  pada  saat  tidak  diperlukan.  Kita  dapat  melakukan penghematan air dengan cara menggunakan air secukupnya dan hemat pada saat kita sedang wudu, mandi, cuci tangan, mencuci pakaian, dan sebagainya.

                Bukankah wudu itu merupakan ibadah? Mengapa harus berhemat air? Ternyata pelajaran menghemat air ini sudah diajarkan oleh Rasulullah saw. Perhatikan kisah berikut ini:

                Waktu itu ada seorang sahabat yang bernama Sa’d sedang berwudu. Wudunya lama dan menghabiskan banyak air. Rasulullah melihat hal ini, lalu beliau bertanya, “Mengapa kamu berlebih-lebihan, Sa’d?” Sa’d menjawab, “Maaf ya Rasul, apakah kalau wudu juga dilarang berlebih-lebihan?”

                Rasul menjelaskan, “Ya, tidak boleh berlebih-lebihan, meskipun engkau berwudu di sungai yang mengalir sekalipun.”

                Teladan Rasulullah dalam berhemat dan mencintai lingkungan ini sungguh luar biasa. Bila kita dapat meneladaninya, insya Allah lingkungan ini akan menjadi lestari dan terjaga. Dengan demikian manusia yang menghuni bumi ini juga akan merasa lebih nyaman karena sikapnya yang ramah terhadap lingkungan.

                Contoh lain untuk melatih hidup hemat adalah dengan rajin menabung mulai sekarang. Dengan menabung kita akan mempunyai tata kelola yang baik dalam mengatur kondisi keuangan. Di samping itu, menabung dapat memenuhi  kebutuhan-kebutuhan  di  masa  mendatang.  Dampak  positif lainnya adalah berhemat sebagai antisipasi ketika kita membutuhkan biaya yang mendadak atau lumayan besar. Jika terjadi hal yang demikian, kita tidak perlu berhutang dan tidak dilanda  rasa gelisah. Bukankah perilaku hemat dan hidup sederhana akan membantu dan meringankan kita di masa depan? Nah, jika sudah tahu akan pentingnya hidup hemat dan sederhana, langkah terbaik kita adalah segera menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

                Di samping memberi contoh sifat hemat, Rasulullah juga memberikan teladan agar kita menjalani hidup dengan kesederhanaan. Rasulullah bukan seorang yang miskin, namun beliau menjalani kehidupan dengan penuh kesederhanaan. Pernyataan ini sesuai dengan Hadis berikut:

        Artinya:

        “Dari Abu Umamah ia berkata, “Pada suatu hari di sisinya,  sahabat Rasulullah saw. memperbincangkan tentang dunia, maka Rasulullah bersabda: “Tidakkah kalian mendengar? Tidakkah kalian mendengar? Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman. Sesungguhnya sederhana dalam berpakaian adalah bagian dari iman.” Maksudnya adalah berpakaian apa adanya dan pantas.” (H.R. Abu Dawud)

 

HADITS TERKAIT

1. Hadits tentang Rendah Hati (Tawadhu)

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ , وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا , وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ

Artinya: “Tidak akan berkurang suatu harta karena dishadaqahkan, dan Allah tidak akan menambah bagi seorang hamba yang pemaaf melainkan kemuliaan dan tidaklah seseorang merendahkan hatinya karena Allah, melainkan Allah angkat derajatnya.” (HR. Muslim no. 556 dari hadits Abu Hurairah )

 

2. Hadits tentang hemat

عن ابن عمر، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الإقتصاد في النفقه نصف العيش

Artinya: Dari Ibnu ‘Umar Ra, Rasulullah Saw bersabda: berlaku hemat (ekonomis) itu adalah separuh dari kehidupan. (HR. al-Syihab)

 

3. Hadits tentang Hidup sederhana (Zuhud)

عَنْ عَمْرِوبْنِ شَعْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلْ وَاشْرَبْ وَالْبَسْ وَتَصَدَّقْ فِى غَيْرِ سَرَفٍ وَلاَ مَخِيْلَةٍ (أخرجه أبوداود وأحمد)

Artinya:

Dari Amr bin Sya’ab dari bapaknya dari kakeknya ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ makanlah, minumlah, berpakaianlah dan bershadaqahlah dengan tidak berlebih-lebihan dan menyombongkan diri” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

 

Kegiatan Kompetensi 2

Coba kamu diskusikan dengan teman-temanmu mengenai beberapa sikap perilaku Muslim/Muslimah yang mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an Surah al-Isra’/17: 26-27. Kemudian kemukakan manfaat-manfaat dari beberapa sikap perilaku tersebut!

Ulangan Harian 2

A.   Pilihlah salah satu jawaban A, B, C atau D yang dianggap paling benar !

1.    Lafal yang mempunyai arti “kepada kerabat dekat” adalah ….

A.     

B.     

C.     

D.     

2.    Lafal   artinya ….

A.      Sesungguhnya orang-orang yang dalam perjalanan

B.      Sesungguhnya orang-orang pemboros

C.      Sesungguhnya orang yang ingkar

D.      Sesungguhnya orang yang miskin

3.    Di antara kandungan dan pesan Q.S. al-Isra’/17 : 26 – 27 adalah perintah Allah kepada umat Islam untuk memberikan haknya kepada orang-orang berikut, kecuali ….

A.      Kaum kerabat

B.      Orang miskin

C.      Orang-orang dalam perjalanan

D.      Orang-orang kaya

4.    Orang yang dalam perjalanan dengan tujuan kebaikan disebut dengan istilah ….

A.      Fakir miskin

B.      Ibnu sabil

C.      Garim

D.      mualaf

5.    Dalam memberikan sedekah kepada orang lain harus dilandasi dengan niat … karena Allah.

A.      Riya’

B.      Khusyuk

C.      Ikhlas

D.      syirik

6.    Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir ….

A.      Sepuluh biji

B.      Dua puluh biji

C.      Lima puluh biji

D.      Seratus biji

7.    Kita dilarang untuk menghambur-hamburkan harta, karena pemboros-pemboros itu saudaranya ….

A.      Malaikat

B.      Muslim

C.      Setan

D.      jin

8.    Kita diperintah oleh Allah untuk melakukan perbuatan baik berikut, kecuali ….

A.      Hidup hemat

B.      Hidup sederhana

C.      Peduli kepada orang lain

D.      bakhil kepada orang lain

9.    Berikut ini contoh tindakan hidup sederhana yaitu ….

A.      Andi menyalakan lampu listrik untuk kamar mandi yang tidak dipakai

B.      Anto tidak mematikan keran air yang tidak dipakai

C.      Andi membeli sepatu baru lagi walaupun sudah punya sepatu yang masih bagus

D.      Ahmad menabung uang yang diberikan ibunya

10. Rasulullah memberikan teladan agar kita hidup ….

A.      Mewah

B.      Boros

C.      Sederhana

D.      berlebihan

B.    Uraian

1.    Jelaskan kandungan Q.S. al-Isra’/17 : 26 – 27!

2.    Mengapa kita tidak boleh hidup boros?

3.    Bagaimana perumpamaan dari harta yang dikeluarkan di jalan Allah?

4.    Berilah contoh perilaku hidup boros!

5.    Berilah contoh perilaku Rasulullah tentang hidup sederhana!

 

C.    Belajar Tajwid (Hukum Bacaan “Al”)   HARUSNYA BACAAN MAD

                Hukum  bacaan “Al” dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1.    “Al” syamsiyah (idgam syamsiyah)

2.    “Al” qamariyah (izhar qamariyah)

                Kedua macam hukum bacaan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1.    “Al” Syamsiyah

               Suatu lafaz mengandung bacaan “Al” ( ) syamsiyah apabila  terdapat  “Al” ( ) diikuti salah satu dari 14 huruf hijaiyah berikut ini:

               Perhatikan contoh-contoh berikut ini!

    diikuti        :

   diikuti       :

                Cara membacanya: semacam ini harus diidgamkan. Maksudnya bunyi huruf  lam hilang dan melebur ke dalam huruf berikutnya. Karena cara membacanya diidgamkan,  lafaz ini sering disebut dengan  idgam syamsiyah. Sedangkan dalam penulisan huruf–huruf  syamsiyah selalu bertasydid bila didahului .

2.    “Al” Qamariyah

               Suatu lafaz mengandung bacaan “Al”  ( ) qamariyah apabila terdapat “Al” ( ) diikuti salah satu dari 14 huruf hijaiyah:

               Perhatikan contoh-contoh berikut ini!           

   diikuti        :              

   diikuti        :                 

                Cara membacanya:  semacam ini dibaca jelas, sehingga sering disebut izhar qamariyah.

 

Kegiatan Komptensi 3

Carilah hukum bacaan “al” yang terdapat dalam Q.S. al-Furqan/25: 63 dan Q.S. al-Isra’/17: 26-27!

Ulangan Harian 3

          Pilihlah salah satu jawaban  A, B, C atau D yang dianggap paling benar !

        Berikut ini yang merupakan huruf-huruf al-Syamsiyah adalah ….

       

       

       

       

        Hukum bacaan Al-Syamsiyah sering disebut ….

        Idgam syamsiyah

        Idgam qamariyah

        Izhar syamsiyah

        Izhar qamariyah

        Berikut ini termasuk huruf al-Qamariyah adalah ….

       

       

       

       

        Lafal terdapat hukum bacaan ….

        Al-syamsiyah

        Al-qamariyah

        Idgam bigunnah

        Izhar hakiki

        Lafal berikut yang mengandung hukum bacaan Al-Qamariyah adalah ….

       

       

       

       

          Uraian

        Sebutkan huruf-huruf al-Qamariyah!

        Bagaimana cara membaca hukum bacaan Al-Qamariyah?

        Sebutkan huruf-huruf al-Syamsiyah!

        Berilah contoh lafal yang mengandung hukum bacaan Al-Qamariyah!

        Berilah contoh lafal yang mengandung hukum bacaan Al-Syamsiyah!

 

Uji Kompetensi

I.       Pilihlah salah satu jawaban A,B, C atau D yang dianggap paling benar !

1.   Sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain disebut ....

a.   rendah hati

b.  tinggi hati

c.   sombong

d.  rendah diri

2.   Rendah hati disebut juga dengan istilah ....

a.   qanaah              

b.  istiqamah          

c.   tawaduk

d.  takabur

3.   Perhatikan ayat berikut!

      Kandungan isi ayat tersebut adalah ….

a.   pemboros itu adalah saudara setan

b.  pemboros menimbulkan kesengsaraan

c.   setan suka dengan orang yang  sombong

d.  janganlah meniru perilaku setan yang hina

4.   Seseorang yangmempunyai sifat rendah hati apabila disapa dengan sapaan buruk akan membalas dengan ....

a.   berdiri dan membisu

b. menyapa dengan wajar

c.   sapaan yang sama

d. sapaan dan salam

5.   Hikmah yang terkandung dalam hadis yang melarang kita berlebihan dalam mengguna-kan air wudu adalah ....

a.   meningkatkan rasa kepe-dulian kepada lingkungan

b.  sebagian air digunakan untuk keperluan yang lain

c.   agar biaya untuk membayar air tidak banyak terpakai

d.  agar salatnya menjadi lebih sempurna

6.   Kita diperintahkan untuk memiliki sifat rendah hati, dengan demikian kita dilarang memiliki sifat ....

a.  pembohong

b.                                 hasud

c.  takabur

d.                                 khianat 

7.   Manfaat yang dapat kita peroleh dari perilaku hidup hemat dan

sederhana adalah ....

a.  semua keinginan dapat terpenuhi pada masa sekarang

b. dapat menabung untuk kebutuhan yang akan   datang

c.   menjadi salah satu cara agar cepat menjadi kaya

d. bisa peduli pada sesama manusia di sekitar kita

8.   Perhatikan ayat berikut!

      Di dalam ayat tersebut terdabat bacaan “Al” qamariyah sebanyak … tempat.

a.  1                             c.  3

b.  2                            d.  4

9.   Yang dimaksud dengan ibnu sabil menurut Q.S. al-Isra’ ayat 26 adalah ....

a.   musafir dengan tujuan yang tidak dilarang

b.  orang yang memiliki banyak utang

c.   orang yang berjuang di jalan Allah

d.  orang yang baru masuk Islam

10.   

          Menurut ayat tersebut, seorang pemboros ....

a.   pasti akan menyesal kemudian

b.  akan mengalami kebang-krutan

c.   akan disukai teman-teman-nya

d.  adalah saudara setan

11.   Lafal    artinya ….

a.   dengan rendah hati

b.  dengan mengucapkan

c.   mereka berjalan

d.  mereka menyapa

12.   Lafal yang mempunyai arti “orang-orang yang berjalan” adalah ….

a.  

b. 

c.  

d. 

13.   artinya ... .

a.   hamba-hamba Allah yang bersabar

b.  hamba-hamba Allah yang Maha Pengasih

c.   hamba-hamba Allah yang berzikir

d.  hamba-hamba Allah yang bersyukur

14.   Lafal   artinya ....

a.   orang-orang yang miskin

b.  orang yang ingkar

c.   kepada kerabat dekat

d.  kepada kerabat janah

15.   Lafal  artinya ....

a.   dan orang-orang yang pemboros

b.  dan para kerabat dekat

c.   dan orang-orang yang ingkar

d.  dan orang-orang yang dalam perjalanan

16.    Berikut ini termasuk huruf-huruf al-Syamsiyah, kecuali ….

a.  

b. 

c.  

d. 

17.   Huruf Al-Syamsiyah berjumlah….

a.   1

b.  15

c.   10

d.  14

18.   Hukum bacaan Al-Qamariyah disebut juga ….

a.   izhar qamariyah

b.  izhar syamsiyah

c.   idgam qamariyah

d.  idgam syamsiyah

19.   Lafal  mengandung hukum bacaan ....

a.   idgam qamariyah

b.  idgam syamsiyah

c.   izhar qamariyah

d.  izhar syamsiyah

20.  

Surah al-Isra’ ayat 26 di atas terdapat hukum bacaan Al-Qamariyah sebanyak ....

a.   1

b.  2

c.   3

d.  4

II.  Uraian

1.   Jelaskan pengertian rendah hati!

Jawab:      ..................................................................................................                                                                                       

2.  Perhatikan ayat berikut ini!

      Tulislah pesan-pesan yang terkandung dalam ayat tersebut!

Jawab:      ..................................................................................................                                                                                       

3.   Tulislah 3 contoh nyata penerapan hemat dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab:      ..................................................................................................                                                                                       

4.   Apa dampak negatif dari gaya hidup boros!

Jawab:      ..................................................................................................                                                                                       

5.   Perhatikan ayat berikut!

 

Jawab:      ..................................................................................................                                                                                       

 

Tugas Rumah

Kerjakanlah!

1.      Carilah di dalam  al-Qur’an 10 ayat yang mengandung bacaan  idgam syamsiyah dan 10 ayat yang mengandung bacaan izhar qamariyah!

2.    Salah satu teman sekelasmu ada yang memiliki sifat  takabur. Apa yang harus kalian lakukan agar teman kamu tersebut dapat sadar dan kembali ke jalan yang benar? (jawaban minimal memuat dua cara)

Ulangan Semester 1

I.       Pilihlah salah satu jawaban A, B, C atau D yang dianggap paling benar !

1.   Kitab-kitab Allah swt. yang diturunkan kepada para nabi dan rasul merupakan “hudan lin nas” artinya ....

a.   petunjuk bagi manusia

b. pedoman manusia

c.   keimanan manusia

d. bacaan bagi manusia

2.   Apabila setiap manusia dalam hidupnya selalu mengikuti kitab Allah swt. maka akan ....

a.   bahagia

b. sengsara

c.   tersiksa

d. terhormat

3.   Dua warisan yang ditinggalkan Nabi Muhammad saw. kepada umatnya adalah ....

a.   emas dan perak

b. baju besi dan unta

c:   Al-Qur’an dan sunah

d. Ka’bah dan air Zamzam

4.   Setiap perintah dan larangan Allah dimaksudkan untuk mengatur kehidupan orang beriman agar  ….

a.   bahagia dan selamat                 

b. terhormat dan mulia

c.   kaya dan berkecukupan

d. mampu menguasai dunia

5.   Minuman yang beralkohol dan memabukkan haram dikon-sumsi. Di antara dampak negatif dari minuman tersebut adalah ....

a.   meningkatkan kemampuan berfikir dan belajar

b. merusakkan sistem saraf dan melemahkan daya pikir

c.   meningkatkan kemampuan berimajinasi

d.  meningkatkan kecerdasan dan daya ingat

6.   Pesan yang terkandung di dalam Q.S. al-Maidah: 32 adalah larangan Allah melakukan ...

a.   tawuran dan perkelahian massal        

b. ramalan dan pengundian nasib          

c.   perjudian dan mabuk-mabukan  

d.  pembunuhan tanpa alasan agama

7.   Berikut ini yang bukan meru-pakan pembagian jujur menurut iman al Gazali adalah ....

a.   jujur dalam angan-angan

b.  jujur dalam perkataan

c.   jujur dalam perbuatan

d.  jujur dalam niat/kehendak

8.   “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar” hal ini dinyatakan Allah dalam surah ....

a.   al-Ahzab: 70

b.  as-Shad: 2

c.   Ali Imran: 7

d.  al-Baqarah: 70

9.   Berkata adil dapat diklasi-fikasikan menjadi beberapa bagian berikut, kecuali ....

a.   adil terhadap Allah

b.  adil terhadap diri sendiri

c.   adil terhadap orang lain

d.  adil terhadap perbuatan

10.    Salat sunah yang dikerjakan pada waktu terjadi gerhana matahari namanya ....

a.   kusuf

b. khusuf

c.   tahiyatul masjid

d. hajat

11.    Hukum salat sunah Idul Fitri adalah ....

a.   muakkad

b. gairu muakkad

c.   makruh

d.  mubah

12.    Salat sunah yang dikerjakan pada musim kemarau di siang hari untuk meminta hujan dan di lapangan namanya ....

a.   Mutlak               

b. Hajat                   

c.   Id

d. Istisqa’

13.    Apabila kamu membaca atau mendengar Surah al ‘Alaq ayat 19, maka disunahkan melakukan sujud ....

a.   syukur                

b. tilawah               

c.   sahwi

d. qiraah

14.    Yang termasuk ayat sajadah adalah ....

a.   Q.S. Al ‘Alaq/96: 10

b. Q.S. AI A’raf/7: 205

c.   Q.S. Maryam/19: 85

d. Q.S. Maryam/19: 58

15.    Apabila seseorang teringat merasa kelebihan rakaat dalam salat, maka hendaknya mengerjakan sujud sahwi ....

a.   sebelum salam

b. sebelum duduk

c.   sebelum takbir

d. sesudah duduk

16.    Al Hajjaj bin Yusuf adalah ahli dalam bidang ....

a.   periwayatan hadis

b.  fiqih

c.   administrasi

d. tatsir

17.    Tokoh yang menggunakan akal dan ra’yu sebagai sumber-sumber fiqih adalah ....

a.   Abu Hanifah

b. lbnu Abbas

c.   Ibnu Syihab Az-Zuhri

d. Al Hajjaj Bin Yusuf

18.    Orang yang pertama kali menerjemahkan ilmu astronomi adalah ....

a.   Muawiyah bin Abi Sufyan

b.  Jamil al-Uzri

c.   Khalid bin Yazid

d.  Ibnu al-Muqaffa

19.    Hikmah yang terkandung dalam hadis yang melarang kita berlebihan dalam mengguna-kan air wudu adalah ....

a.   meningkatkan rasa kepe-dulian kepada lingkungan

b.  sebagian air digunakan untuk keperluan yang lain

c.   agar biaya untuk membayar air tidak banyak terpakai

d.  agar salatnya menjadi lebih sempurna

20.    Yang dimaksud dengan ibnu sabil menurut Q.S. al-Isra’ ayat 26 adalah ....

a.   musafir dengan tujuan yang tidak dilarang

b.  orang yang memiliki banyak utang

c.   orang yang berjuang di jalan Allah

d.  orang yang baru masuk Islam

II.    Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1.   Semua kitab diturunkan terkandung ajaran pokok yang sama yaitu ............

2.   Kitab suci Al-Qur’an selalu dijaga ..................................... sepanjang hayat.

3.   Dalam Islam, istilah minuman keras dikenal dengan nama ..........................

4.   Meletakan sesuatu pada tempatnya disebut .............................................

5.   Karena kejujurannya dan dapat dipercaya, rasulullah mendapat gelar.........

6.   Salat sunah tahiyatul masjid berjumlah ........................................... rakaat.

7.   Dalam salat sunah Idul Fitri membaca takbir pada rakaat pertama sebanyak         

8.   Jika kita ragu-ragu dalam jumlah rakaat salat, kita melakukan sujud............

9.   Muhammad bin Syihab Az-Zahri adalah seorang pakar di bidang ................

10.   Hukum bacaan “Al” qamariyah sering disebut ............................................

 

III.  Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1.   Apa yang dimaksud dengan suhuf? Jelaskan!

Jawab:      ..................................................................................................

2.   Sebutkan  tahap-tahap pengharaman khamar dalam Islam?

Jawab:      ..................................................................................................

3.   Jelaskan pembagaian sifat jujur menurut Imam al-Ghazali!

Jawab:      ..................................................................................................

4.   Bagaimana cara melaksanakan salat sunah gerhana?

Jawab:      ..................................................................................................

5.   Apakah yang dimaksud sujud tilawah?

Jawab:

              

 

 

 

 

 

        

Comments

Popular posts from this blog

In House Training SMP Negeri 3 Bumijawa

SOAL-SOAL TENTANG ADAB KEPADA GURU.

Pembinaan dan Penguatan Moderasi Beragama GPAI SMP SE Kabupaten Tegal